Prosedur perlakuan benih nila agar selamat sampai panen
Melanjutkan tips sebelumnya mengenai penyakit whitespot, setelah saya diskusi dengan mantri hewan (Bpk. Didi-Jalaksana...Terima kasih sarannya) akhirnya bisa disimpulkan bahwa tingkat keberhasilan usaha pembesaran nila di kolam terpal di wilayah yang memiliki tingkat kualitas air yang lumayan jelek terletak pada perlakuan awal terhadap benih ikan sebelum ditebarkan.
Jadi kalau saya simpulkan, tahapan perlakuan benih ikan sebelum ditebar adalah sebagai berikut :
Jika benih ikan dibeli dari peternak yang jarak tempuhnya lumayan jauh (contoh kasus saya membeli benih dari wilayah kuningan sebanyak 500 ekor ke cirebon dengan jarak tempuh kurang lebih 1 jam) sebelum ditebar di kolam sebaiknya di karantina terlebih dahulu.
Sebelum ditebar, ikan disterilkan di kolam yang airnya telah dicampur larutan PK (yang saya gunakan merk Raid All) dengan tingkat kepekatan sesuai aturan pakai. Tujuannya untuk mengobati luka yang mungkin timbul pada saat pengangkutan. Lama perlakuan ini kurang lebih 5-10 menit.
Setelah itu masukan benih tersebut ke dalam kolam karantina yang telah diberi garam ikan dan dicampur dengan methlyn blue untuk pencegahan jamur. Sesuaikan luas kolam dengan jumlah benih ikan yang akan ditebar, usahakan diberi aerator untuk meningkatkan kadar O2 terlarut. Diamkan untuk aklimatisasi selama kurang lebih 1 jam.
Setelah itu, masukkan ikan kedalam kolam terpal dimana airnya pun sudah diberi garam. Sambil dilakukan penyortiran untuk memilih benih ikan yang kondisinya kurang fit. Untuk ikan yang kurang fit tersebut dipisahkan di kolam terpisah untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif dan untuk menghindari penyebaran penyakit kepada ikan lain.Demikian tips perlakuan ini, semoga bisa bermanfaat. Tips ini saya tulis berdasarkan pengalaman pribadi saya, jikan ada yang kurang atau saran lain, saya tunggu demi kemajuan kita bersama.
