|
New Design
Recent Post
Sunday, 1 May 2011

Prosedur perlakuan benih nila agar selamat sampai panen
Melanjutkan tips sebelumnya mengenai penyakit whitespot, setelah saya diskusi dengan mantri hewan (Bpk. Didi-Jalaksana...Terima kasih sarannya) akhirnya bisa disimpulkan bahwa tingkat keberhasilan usaha pembesaran nila di kolam terpal di wilayah yang memiliki tingkat kualitas air yang lumayan jelek terletak pada perlakuan awal terhadap benih ikan sebelum ditebarkan.
Wednesday, 27 April 2011

Whitespot, penyakit yang menyebalkan
Whitespot menyerang ratusan benih nila anda...Sama saja dengan yang pernah saya alami. Inti nya kita teledor memperhatikan kualitas air (bukan kuantitas lho) walaupun kualitas bukan saja menjadi faktor utama, masih ada banyak hal lain yang memicu whitespot (yang lainnya googling ja...hehe.). Dan tetap perlu diingat, kunci keberhasilan pembesaran ikan adalah "AIR" dan "KEAMANAN". Maksudnya apa? Tafsirkan saja sendiri...Atau mungkin ada faktor lain yang menentukan keberhasilan pembesaran ikan, please leave a comment for me.
Sunday, 24 April 2011

Analisa Usaha Pembesaran Ikan Nila di Kolam Terpal
Salah satu peluang usaha di bidang budidaya ikan air tawar adalah usaha pembesaran ikan nila. Setelah penulis melakukan survey di beberapa tempat, akhirnya dapat disimpulkan bahwa usaha pembesaran ini sangat prospektif apabila diaplikasikan di wilayah yang dataran rendah, dimana suhu udara nya relatif hangat.Dan penulispun mencoba mengaplikasikan usaha ini, ternyata hasilnya memang sangat menggirkan. Karena usaha ini tidak memerlukan biaya yang sangat besar dan tidak harus diawasi secara terus menerus.
Dengan modal kurang lebih Rp 1000.000 penulis dapat meraup keuntungan kotor sebesar Rp 3.150.000.

PENYAKIT IKAN NILA
NILA
Nila adalah sejenis ikan yang berasal dari sungai Nil di benua Afrika. Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) secara umum mempunyai bentuk panjang dan ramping dengan sisik berukuran besar dan dapat dibedakan menurut jenis kelamin (jantan/betina). Untuk membedakan antara yang jantan dan betina pada ikan Nila (Oreochromis Niloticus) adalah :
· Ikan Nila jantan memiliki ukuran sisik yang lebih besar daripada ikan Nila betina
· Sirip punggung dan sirip ekor ikan Nila jantan berupa garis putus-putus.
· Sirip punggung dan sirip ekor ikan Nila betina berupa garis tidak terputus dan melingkar.
PENYAKIT
Ada 2 (dua) faktor yang dapat menyebabkan Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) terserang penyakit.
· Penyakit yang disebabkan oleh gangguan jasad hidup (parasiter).
· Penyakit yang disebabkan oleh faktor fisik dan kimia perairan (nonparasiter)
Wednesday, 20 April 2011

Peluang Usaha Budidaya Ikan Nila
Budi Daya Ikan Nila sudah banyak dilakukan oleh para petani di negeri ini, walaupun demikian peluang usaha Budi Daya Ikan Nila masih terbuka lebar. Saat ini kecenderungan masyarakat dunia mulai mengurangi konsumsi daging hewan seperti sapi karena beberapa alasan seperti penyakit anthrax dan mulai beralih mengkonsumsi ikan sebagai sumber protein. Salah satu sumber protein asal hewan air yang paling diminati pasar dunia adalah fillet (potongan daging tanpa tulang) ikan nila. Sehingga permintaan pasar dunia terhadap jenis fillet tersebut semakin meningkat. Negara yang menjadi pemasok fillet nila terbesar dunia adalah Cina, Indonesia, Thailand, Taiwan, dan Filipina. Meski demikian pasokan Fillet Ikan Nila dari negara-negara tersebut masih belum mencukupi. Sehingga Peluang Usaha Budi Daya Ikan Nila untuk mencukupi pasar tersebut masih terbuka luas.

Mempercepat Pertumbuhan Ikan Budidaya Menggunakan Probiotik

Ikan Nila di Masa Depan
Keterbatasan mendapatkan ikan di laut lepas membuat semakin banyak konsumen mencari alternatif membudidayakan perikanan darat di air tawar. Ikan nila bisa memainkan peran penting di sini, karena petani bukan menangkap dari alam. Beberapa proyek juga telah diluncurkan di mana keluarga miskin di seluruh dunia didorong untuk beternak nila, beternak nila di belakang halaman belakang rumah mereka sendiri untuk dimakan sendiri dan jika kelebihan dapat dijual ke pasar lokal.
Di Amerika Latin, lebih besar peternakan komersial mengekspor ikan nila atau tilapia segar ke pasar AS. Hal ini telah memberikan kesempatan kerja bagi penduduk setempat. Nila beku ekspor pertanian juga merupakan sumber pendapatan yang penting bagi banyak negara di Asia Tenggara. Beternak ikan nila dapat menjadi jalan bagi negara-negara tropis untuk memanfaatkan iklim yang hangat, karena nila dapat tumbuh sepanjang tahun asalkan suhu air cukup tinggi.

Sejarah Ikan Nila
Legenda ikan nila sudah ada sejak 4000 tahun yang lalu. Nila dalam nama latin TILAPIA NILOTICA. Aristoteles dan rekan-rekanya memberi nama itu 300 tahun SM, diambil dari nama sebuah sungai terbesar di Afrika yang bermuara di pantai utara mesir. Konon nila merupakan makanan kerajaan karena ikan ini sangat langka pada awalnya namun jenis nila lainnya sudah ada di seluruh perairan darat Afrika seperti nila mosambicus, o. Aurea, o. Urelepis hornorum dan lain sebagainya. Nilotica dipelihara dalam kolam-kolam dalam istana raja."Mesir Kuno bukan satu-satunya orang yang menghargai nila. Nila telah, dan masih ada, ikan makanan penting bagi banyak kelompok yang berbeda yang hidup di Afrika dan kawasan Mediterania timur. Yunani dikenal sebagai penggemar dan Aristoteles nila diyakini telah menamakannya Tilapia niloticus (ikan Nil) pada 300 SM.
Di Indonesia nila masih cukup baru dan sudah pasti ada seseorang yang mendatangkan dari luar dan tak mesti dari Afrika. Bisa saja ikan nila ini dari negara tetangga kita.
Sumber : http://www.ikannila.com

Mengenal Ikan Nila
Ikan nila dikenal dengan TILAPIA, merupakan ikan darat yang hidup di perairan tropis. Air bersih, mengalir dan hangat merupakan habitan yang disukai ikan nila. Ikan nila disukai dan dikonsumsi oleh banyak orang karena rasa dagingnya gurih dan memiliki protein yang tinggi. Sayangnya banyak orang kurang menikmati ikannila karena para pembudidaya buru-buru menjual ikannila yang terkadang masih belum layak dikonsumsi karena terlalu kecil, sehingga banyak orang kurang begitu terkesan dengan ikannila yang mereka makan. Kata mereka ikan nila tulangnya lebih banyak dari pada dagingnya. Ini benar karena mereka memakan ikan nila yang masih terlalu kecil sehingga promosi tentang nila kurang baik. Sebenarnya ikan nila dapat besar sampai 1 kg perekor. Namun jarang orang memelihara ikan nila sampai seberat itu. 200 gram perekor sudah pas untuk dikonsumsi.
Ikan nila hanya dapat berkembang pada suhu air yang hangat dan tidak dapat hidup pada air yang dingin berbeda dengan ikan mas dapat hidup dalam air es sekalipun. Ikan nila dikenal dengan ikan tropis karena memang hanya ada di daerah tropis seperti Indonesia, dengan suhu di antara 23-32 derajat Celsius.
Subscribe to:
Posts (Atom)